(Newsteen) - Singapura dan negara tetangga Malaysia membatalkan rencana pembangunan jalur kereta api berkecepatan tinggi setelah gagal menyetujui perubahan, kata para pejabat setempat.
Jaringan rel sepanjang 350 kilometer (217 mil) itu diharapkan memangkas waktu perjalanan antara Singapura dan Kuala Lumpur, Malaysia, menjadi 90 menit dari empat jam lebih dengan menggunakan mobil.
Singapura dan Malaysia menandatangani kesepakatan untuk membangun jalur kereta peluru pada tahun 2016, tetapi nasibnya diragukan setelah terpilihnya Perdana Menteri
Malaysia Mahathir Mohamad dua tahun kemudian.
Mahathir bermaksud membatalkan proyek tersebut untuk meninjau kembali proyek
infrastruktur besar yang disetujui oleh pendahulunya yang tercemar skandal upaya memotong utang negara.
“Sehubungan
dengan dampak pandemi COVID-19 terhadap ekonomi Malaysia, Pemerintah Malaysia mengusulkan
beberapa perubahan pada proyek ini,” kata pernyataan bersama oleh Perdana
Menteri Malaysia saat ini Muhyiddin Yassin dan Perdana Menteri Singapura Lee
Hsien Loong.
"Kedua
Pemerintah berdiskusi sehubungan dengan perubahan ini dan belum dapat mencapai
kesepakatan."
Ratu Tiara
Komentar
Posting Komentar